Postingan

Gambar
KEPALA DINAS KESEHATAN BANYUWANGI TURUT RAMAIKAN HARI AIDS SEDUNIA BANYUWANGI . Pembangunan kualitas hidup dan produktifitas manusia saat ini sedang mengalami ancaman nyata. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya tingkat penularan HIV. kasus HIV dan AIDS telah ditemukan tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, dengan kemungkinan angka tersebut akan terus bertambah jika epidemic ini tidak ditangani dengan lebih serius. Persoalan HIV dan AIDS bukan hanya persoalan kesehatan semata, melainkan persoalan sosial yang menuntut peran dan tanggung jawab semua pihak. Pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi dan praktisi harus bekerja sama dalam penanggulangan penyebaran virus HIV dan penanganan AIDS. Menurut Moch Hairon,SH selaku ketua KKBS mengatakan bahwa temuan  kasus HIV di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan sudah mencapai 6329 kasus, dari angka tersebut didominasi  oleh usia produktif. Tentunya temuan angka tersebut menjadi alarm be
Gambar
 FORUM KOMUNIKASI ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL PEDULI HIV/AIDS BANYUWANGI LAKUKAN AKSI SIMPATIK HARI AIDS SEDUNIA. BANYUWANGI . Pembangunan kualitas hidup dan produktifitas manusia saat ini sedang mengalami ancaman nyata. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya tingkat penularan HIV. kasus HIV dan AIDS telah ditemukan tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, dengan kemungkinan angka tersebut akan terus bertambah jika epidemic ini tidak ditangani dengan lebih serius. Persoalan HIV dan AIDS bukan hanya persoalan kesehatan semata, melainkan persoalan sosial yang menuntut peran dan tanggung jawab semua pihak. Pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi dan praktisi harus bekerja sama dalam penanggulangan penyebaran virus HIV dan penanganan AIDS. Menurut Moch Hairon,SH selaku ketua KKBS mengatakan bahwa temuan   kasus HIV di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan sudah mencapai 6329 kasus, dari angka tersebut didominasi  oleh usia produktif.
Gambar
 SR YPI KUATKAN SSR MENUJU ZERO REVIEW Bogor. Dalam rangka, meningkatkan kapasitas mitra kerjanya Sub Recipient (SR) Yayasan Pelita Ilmu (YPI) Jakarta, selama 3 hari, terhitung mulai tanggal  20 sampai 22 September 2023, melaksanakan pertemuan SR dan SSR di Bogor tepatnya Hotel Biglands International and Conventions Hall, 2023). Kegiatan tersebut dihadiri oleh SR YPI beserta tim dan 14 SSR, yaitu Yayasan Galatea, Yayasan Caritas, Yayasan Akbar, YEP, YIM, YPJ, YMM, BMG, KKBS, IAKMI, YGC, YMH, PKBI Sulawesi tengah, PKBI Sulawesi Utara dan PKBI Kalimantan Timur, perwakilan masing masing SSR terdiri dari Koordinator, Finance dan Monev, yang meliputi wilayah Kerja Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, dengan jumlah peserta kurang lebih 45 orang. Dalam sambutannya, Bapak Husein Habsy selaku  Koordinator SR YPI, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan  dengan tujuan, meningkatkan kapasitas mitra SR, baik program, keuangan dan data, agar dapat mewujudkan Zero Review, tak kalah pentingnya,
Gambar
 SR YAYASAN PELITA ILMU GELAR PERTEMUAN SR DAN SSR B O G O R – Sub Recipient Yayasan Pelita Ilmu (SR YPI) pada tanggal  20 – 22 September  2022 bertempat di Hotel Bigland International and Convention Hall   menggelar acara pertemuan SR dan SSR yang terdiri dari  15 lembaga SSR yaitu Yayasan Embun Pelangi Kepri Batam,  Caritas dan Yayasan Galatea Sumatera Utara, Yayasan Akbar Sumatera Barat, Yayasan Intan Maharani Palembang, Yayasan Mutiara Maharani DKI Jakarta, Yayasan Pesona Jakarta, Yayasan Bintang Muda Gemilang, Perkumpulan KKBS Jawa Timur, Yayasan Mitra Husada Makasar, Yayasan Gaya Celebes Sulawesi Selatan, PKBI Sulawesi Utara, PKBI Sulawesi tengah,  IAKMI Sulawesi tenggara dan PKBI Kalimantan Timur.  Kegiatan yang berlangsung 3 hari tersebut di ikuti  oleh 45 peserta terdiri dari Koordinator, Finance dan Monev SSR dan berlangsung dengan baik dan lancar, hal ini karena tidak terlepas dari peran dari beberapa fasilitator dan nara sumber yang berkolaborasi dengan sempurna.  Menurut P
Gambar
Mengintip Perda No 5 tahun 2017 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV / AIDS di Kabupaten Banyuwangi Oleh : Moch Hairon, SH Ketua KKBS Banyuwangi, Jawa Timur BANYUWANGI. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka salah satu kebijakan yang harus diambil oleh  Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah pencegahan, penanggulangan IMS dan HIV/AIDS, hal tersebut mutlak diperlukan, karena IMS dan HIV/AIDS akan menimbulkan dampak buruk terhadap pembangunan secara keseluruhan, karena selain berpengaruh terhadap aspek  kesehatan juga terhadap aspek  sosial, ekonomi,  politik dan pertahanan keamanan,  Dampak dari IMS dan HIV/AIDS sungguh harus menjadi perhatian bersama, karena sindroma tersebut telah meyebabkan kenaikan yang luar biasa terhadap angka kesakitan maupun kematian diantara penduduk usia produktif. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan upaya – upaya khusus dalam penanggulangan IMS dan HIV/AIDS pada wilayah dengan tingkat epidemic terkonsentrasi, karena bila tidak
Gambar
  KKBS DAN BCS BERUPAYA  MEMINIMALISIR  LFU BANYUWANGI  - KKBS (Kelompok Kerja Bina Sehat) pada tanggal 14 September 2023   bertempat di rumah makan Daipong Simpang Blimbingsari mengadakan pertemuan PL dan PS. Di dalam acara ini dihadiri oleh TIM KKBS, KPS, BCS, dan DINKES Banyuwangi. Pertama kegiatan di buka dengan sambutan  oleh Bpk Hairon S,H, dilanjutkan dengan KL (Koordinator Lapangan) dan KPS (Koordinator Peer Support). Untuk itu KKBS mengundang narasumber “Bpk Yunus Setiawan S.Kep” memberikan penjelasan tentang Analisa Situasi dan Kebijakan HIV AIDS di Banyuwangi, dimana di dalam materi ini membahas tujuan pengendalian HIV AIDS, penemuan HIV positif di Banyuwangi, kendala & tantangan, juga membahas tentang orang yang terkena HIV tetapi usaha untuk memulai pengobatan dan skrining HIV mandiri yang rendah di banyuwangi. Dimana pertemuan ini bertujuan untuk membangun jejaring, pencegahan & penanggulangan HIV & AIDS di tingkat komunitas untuk melakukan dukungan terh
Gambar
KKBS PERKUAT PETUGAS LAPANGAN DAN PEER EDUCATER DENGAN SCREENING HIV MANDIRI    BANYUWANGI . Dalam rangka melakukan inovasi dan improvisasi dilapangan Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS) menggelar  kegiatan pertemuan Screening Hiv Mandiri (SHM) bertempat di Hotel Aston Banyuwangi (15/08/2023). Menurut Moch Hairon, SH selaku Koordinator Sub – Sub Recepient (SSR)  KKBS, mengatakan bahwa tidak sedikit tantangan yang muncul dalam  menjalankan program di Banyuwangi, diantaranya adalah masih minimnya faktor – faktor pendukung yang mampu menopang kelancaran aktifitas di lapangan, seperti ; kemampuan Petugas Lapangan, dalam mengembangkan kegiatan agar lebih adaptif dan dapat menyesuaikan kebutuhan lapangan, salah satunya terkait Screering HIV Mandiri (SHM), dimana ada screening awal untuk mendeteksi kelompok beresiko tinggi melalui Oral Fluit Test (OFT) dimana alat ini terbilang cukup baru di dunia Penanggulangan HIV/AIDS, sehingga hal tersebut menjadi butuh dipelajari oleh KKBS beserta timnya. M