FORUM KOMUNIKASI ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL PEDULI HIV/AIDS BANYUWANGI LAKUKAN AKSI SIMPATIK HARI AIDS SEDUNIA.


BANYUWANGI. Pembangunan kualitas hidup dan produktifitas manusia saat ini sedang mengalami ancaman nyata. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya tingkat penularan HIV. kasus HIV dan AIDS telah ditemukan tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, dengan kemungkinan angka tersebut akan terus bertambah jika epidemic ini tidak ditangani dengan lebih serius.

Persoalan HIV dan AIDS bukan hanya persoalan kesehatan semata, melainkan persoalan sosial yang menuntut peran dan tanggung jawab semua pihak. Pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi dan praktisi harus bekerja sama dalam penanggulangan penyebaran virus HIV dan penanganan AIDS.

Menurut Moch Hairon,SH selaku ketua KKBS mengatakan bahwa temuan  kasus HIV di Kabupaten Banyuwangi berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan sudah mencapai 6329 kasus, dari angka tersebut didominasi  oleh usia produktif. Tentunya temuan angka tersebut menjadi alarm bersama, agar kita dapat menyikapi hal tersebut secara  kolegial melakukan  upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi secara efektif dan berkelanjutan.

 

Sedangkan menurut Hakim Said, SH selaku Ketua Yayasan Lapor Pulih Sehat Sejahtera (LPSS) mengatakan bahwa juga telah melakukan kegiatan advokasi baik tingkat  kabupaten maupun kecamatan untuk mendorong partisipasi masyarakat. Upaya ini kemudian menjadi sebagai reorientasi dalam strategi dan pendekatan dalam gerakan penanggulangan HIV dan AIDS, jika selama ini berorientasi pada perubahan prilaku dengan pendekatan berbasis individu  terhadap Kelompok beresiko, maka untuk masa yang akan datang harus dikembangkan strategi dan pendekatan pengorganisasian berbasis masyarakat atau low risk, sebab persoalan HIV dan AIDS bukan hanya persoalan bagaimana melindungi melakukan upaya kuratif, tapi persoalannya bagaimana menyiapkan masyarakat untuk mengerti dan paham tentang tata cara pencegahan HIV dan nantinya bisa menerima, berinteraksi dan hidup berdampingan dengan para ODHA sebagai bagian dari realitas social di masyarakat.

Hal tersebut senada dengan himbauan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi,  Amir Hidayat, SKM.MM dimana Peran dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam memberikan layanan komprehensif berkesinambungan (LKB) dengan pendekatan multi sektoral dan jejaring kerja untuk menata peran baik dari aspek promosi kesehatan, pencegahan, perawatan, pengobatan dan dukungan serta rehabilitasi yang tertuju pada masyarakat. Dengan begitu seluruh masyarakat yang membutuhkan benar – benar mendapatkan informasi yang lengkap dan kongkrit tentang bagaimana kesehatannya dan bagaimana berprilaku hidup sehat, dalam aksinya  Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat Sipil Peduli HIV Banyuwangi, juga menyatakan sikap dan berharap adanya gerakan  bersama dalam membangun sinergitas multi pihak, untuk menyelamatkan generasi muda Banyuwangi dari ancaman Narkoba dan HIV/AIDS Banyuwangi dan memberikan ruang kepada Komunitas dan lembaga – lembaga Peduli HIV/AIDS untuk turut serta melakukan penguatan Informasi yang terintegrasi dan berkelanjutan serta adanya alokasi penganggaran yang cukup untuk Upaya penanggulangan HIVAIDS.Evi



Komentar

Postingan populer dari blog ini